Hati-hati, Ancaman Flu Babi

Republished by: Astilda Sinabutar

Belajar dari kasus meledaknya Flu Babi di Mexico dan Amerika Serikat.

Setelah meledaknya kasus Flu Burung, dunia dikejutkan kembali dengan adanya kejadian penyakit Flu Babi di Mexico dan Amerika Serikat. Serangan virus Flu babi di Mexico dan Amerika Serikat sungguh sangat fatal. Sejauh ini telah lebih dari 80 orang meninggal dunia akibat Flu Babi. Mengapa virus Flu babi tiba-tiba mengganas dan menyerang manusia?

Virus flu babi menyerang babi dengan tingkat kesakitan dan kematian yang tinggi. Penyakit ini bersifat zoonosis (dapat menyebabkan penyakit pada hewan dan manusia). Normalnya virus flu babi tidak menyerang manusia.


Influenza disebabkan oleh virus influenza tipe A. Virus influenza type A ini dapat menyerang burung (flu burung), babi (flu babi), kuda (flu kuda), dan manusia. Tidak seperti mammalian pada umumnya, burung dapat terinfeksi virus flu yang menyerang babi, kuda dan manusia, disamping virus flu burung itu sendiri.

Ada berbagai macam virus influenza, Sebagai contoh virus flu burung H5N1, normalnya menyerang species burung dengan tingkat kesakitan dan kematian yang tinggi. Virus flu burung-pun bersifat zoonosis, tetapi sangat jarang sekali menyerang manusia. Manakala terjadi mutasi genetic maka virus flu burung (H5N1) dapat menyerang manusia.

Penelitian yang terkini menunjukkan bahwa babi juga dapat terinfeksi oleh virus dari virus flu manusia dan virus flu burung karena sel-sel epitel organ pernafasan babi mempunyai "penangkap" atau receptor dari virus flu manusia dan virus flu burung.

Seperti layaknya virus flu, virus flu babi juga mengalami perubahan secara teratur. Virus flu mampu menginfeksi lintas species. Contohnya, virus flu pada ayam mampu menginfeksi babi. Ketika virus flu ayam menginfeksi babi, terjadilah mutasi genetic dan lahirlah virus baru yang dapat menginfeksi ayam maupun babi.

Dalam jurnal "Emerging Infectious Disease" yang diterbitkan pada Bulan Mei tahun 2006, Porntippa Lekcharoensuk dkk, seorang ahli virus di AS, telah menemukan adanya virus baru yang di-isolasi dari babi di AS. Virus ini ternyata berasal dari virus flu yang menyerang kalkun (virus H3N2) dan mengalami mutasi genetic dan diberi nama virus H3N1. Dari pemeriksaan laboratories yang diambil dari jaringan paru dan selaput mukosa hidung, virus H3N1 diperkirakan dapat menyerang manusia.

Para ahli menduga, pada inang babi telah terjadi mutasi genetic dari virus flu. Segitiga inang perantara berupa "burung-babi- manusia" menjadikan babi mampu mencampur ke tiga jenis virus flu tersebut, sehingga ada virus flu baru yang mampu menyerang manusia dan melakukan transmisi virus dari burung-babi- manusia ke manusia dengan angka tingkat kesakitan dan kematian yang tinggi.

Bagaimana gejala klinis flu babi yang menyerang manusia?
Seperti layaknya influenza, penyakit flu babi pada manusia memberikan gejala sakit yang sama berupa demam, tidak ada nafsu makan, batuk, dan rasa lemah dan pusing. Pada beberapa kejadian ada yang melaporkan diare, hidung tersumbat dan penuh ingus, sakit tenggorokan dan muntah-muntah.

Bisakah orang yang makan daging babi terkena flu babi?
Orang yang makan daging babi tidak bisa terkena flu babi karena virus flu babi tidak ditularkan melalui makanan. Dan juga panas pada waktu proses masak akan membunuh virus flu-babi.

Jadi, bagaimana wabah flu babi mewabah ke manusia?
Layaknya penyakit flu, wabah flu babi mewabah karena adanya kontak dari babi ke babi dan kemudian kemungkinan dari babi yang terinfkesi ke manusia. Penularan terjadi manakala pekerja peternakan babi secara tidak sadar menyentuh babi yang terinfeksi dan kemudian menyentuh hidung atau mulutnya.

Bagaimana menangkal flu babi pada manusia?
Layaknya mencegah penyakit menular, kebersihan adalah faktor utama dalam menangkal penyebaran flu babi pada manusia. Para pekerja peternakan dan pekerja yang berhubungan dengan produk ternak haruslah selalu mencuci tangan dengan sabun antiseptik manakala telah selesai bekerja.

Jika anda baru bepergian ke Mexico atau Amerika, ada baiknya anda ke dokter sehingga anda dapat dimonitor secara kontinyu kemungkinan terkena flu babi.

Belajar dari kasus merebaknya flu burung yang menyerang Indonesia beberapa waktu yang lalu, maka diperlukan sikap waspada dalam pencegahan mewabahnya flu babi di Indonesia. Ketidak pedulian terhadap kesehatan masyarakat, acuh tak acuh terhadap kebersihan lingkungan, jorok dan mental "bukan saya" adalah factor kunci merebaknya kasus –kasus influenza. Mari kita tunjukan kepedulian kita terhadap kesehatan masyarakat dengan berpartisipasi secara aktif untuk mencegah merebaknya flu babi di Indonesia.

Kalau anda flu, istirahatlah di rumah, Jangan sebarkan virus flu ke teman dan handai taulan anda melalui batuk dan bersin-bersin anda.

Dr Riono, M.Med,Sc, MPH, PhD
Ass Professor
Epidemiology Unit
School of Medicine and Dentistry